Artikel ini menguraikan konsep social engineering, teknik manipulasi yang digunakan untuk memperoleh informasi sensitif. Selain itu, terdapat langkah-langkah efektif untuk mencegah serangan tersebut dan melindungi data pribadi.
Artikel ini menguraikan konsep social engineering, teknik manipulasi yang digunakan untuk memperoleh informasi sensitif. Selain itu, terdapat langkah-langkah efektif untuk mencegah serangan tersebut dan melindungi data pribadi.

Social engineering adalah teknik manipulasi psikologis yang digunakan oleh penyerang untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya. Teknik ini sering kali melibatkan penipuan, di mana penyerang berpura-pura menjadi orang yang tepercaya atau menggunakan situasi darurat untuk memanipulasi korban agar memberikan informasi yang diinginkan.
Phishing adalah salah satu bentuk social engineering yang paling umum, di mana penyerang mengirimkan email atau pesan yang tampak resmi untuk mengelabui korban agar mengklik tautan atau mengunduh lampiran yang berbahaya.
Pretexting melibatkan penciptaan skenario palsu untuk mendapatkan informasi dari korban. Penyerang mungkin berpura-pura menjadi petugas bank atau pegawai pemerintah untuk meminta informasi pribadi.
Baiting adalah teknik di mana penyerang menawarkan sesuatu yang menarik, seperti perangkat lunak gratis atau hadiah, untuk menarik korban agar mengunduh malware atau memberikan informasi sensitif.
Beberapa tanda yang dapat menunjukkan adanya serangan social engineering antara lain:
Untuk melindungi diri dari serangan social engineering, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:
Social engineering merupakan ancaman serius yang dapat mengakibatkan kehilangan data sensitif dan kerugian finansial. Dengan memahami berbagai jenis serangan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, individu dan organisasi dapat melindungi diri mereka dari risiko ini. Selalu waspada dan edukasi diri Anda untuk menghindari menjadi korban social engineering.